I LOVE MONDAY



9 Februari 2015
Hari senin, minggu kedua di bulan Februari ini, membawa suasana baru di hidupku. Aku mesti harus merencanakan sesuatu dari awal, bagaimana tidak, kata orang bijak mengatakan bahwa, “ketika kita gagal merencanakan, maka sesungguhnya kita merencanakan kegagalan”. Oleh karena itu, aku mulai disibukkan dengan perencanaan yang akan aku lakukan selama seminggu kedepan, masih banyak yang mesti aku lakukan karena semua masih dalam batas perencanaan, walaupun aku tau aku adalah tipikal orang yang eksekutor bukan tipe konseptor, tapi itulah aku selalu ingin menjadi pembelajar yang baik.
Pagi ini, suasana sekolah sedikit berbeda, aku ingin sesuatu hal yang berbeda saat melaksanakan operasi semut di sekolah. Setelah diskusi dengan kak Heri di hari sebelumnya, aku pun ingin menerapkan sebuah ide yang membuka kebiasaan siswaku. Dengan cara, adanya kepemimpinan saat berbaris, hari ini aku awali dari kelas 6, sebagai pemimpin barisan. Dan yang bertugas untuk berdoa adalah siswa dari kelas 5, aku pun telah memberikan informasi terkait sistem operasi semut yang aku lakukan di sekolah, nanti kedepannya aku akan melibatkan guru – guru dalam melaksanakan apel mini ini.
Hari ini, aku ada jadwal di kelas 5, berhubung ada jadwal pelajaran matematika. Mulai awal aku masuk ke dalam kelas, sudah terasa memiliki kesan yang baik terhadap kelas tersebut, dimana – mana keliatan bersih dan rapi. Jadinya, aku tak langsung mengajar, tapi aku mulai memberikan ice breaking yang membawa semangat dalam belajar.
Aku mulai dengan metode pembelajaran yang berbeda. Hari ini aku ajak siswa kelas 5 untuk belajar di luar kelas, menggunakan media belajar yang bisa di dapatkan di sekitar halaman sekolah, yaitu batu – batu kecil. Metode batu ini, sangat mudah aku terapkan pada siswa – siswaku ini, dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yang aku bagi menjadi 4 kelompok. Dimana masing – masing kelompok aku suruh untuk menentukan ketua kelompok dan nama kelompok mereka yang ada kaitannya dengan matematika.
Aku sedikit kebingungan bagaimana menjelaskannya pada mereka mengenai nama kelompok yang ada kaitannya dengan matematika. Dari empat kelompok yang terbentuk hanya ada satu kelompok yang benar, yaitu dengan nama kelompok “penjumlahan” sementara yang lainnya dengan nama warna, seperti kuning, hijau dan merah. Tapi setelah memberikan informasi kepada mereka untuk mencari nama yang lain yang ada kaitannya dengan matematika dan akhirnya mereka menemukan nama kelompok mereka “pengurangan, perkalian dan pembagian”.
Dengan menyuruh mereka untuk mengumpulkan batu sebanyak 30 buah per kelompok dan batu tersebut digunakan untuk mengerjakan soal yang aku berikan, berupa membuat kalimat matematika sebanyak mungkin dengan hasilnya harus genap 30, kelompok yang terbanyak membuat kalimat matematika, dialah sebagai pemenangnya. Setelah beberapa waktu yang aku berikan, akhirnya yang menjadi pemenangnya adalah kelompok penjumlahan, dan mendapatkan reward dariku dan teman – temannya, yaitu tepukan apresiasi.
Sepulang sekolah aku hanya beristirahat di rumah sedikit lelah rasanya hingga sore hari aku masih saja bermalas – malasan. Malam pun menampakkan dirinya, aku hanya berkutat dengan laptopku, scanning virus, otak – atik sana dan sini, hingga tengah malam aku tak bisa tidur dibuatnya. Sampai – sampai aku hanya bisa terdiam di depan laptopku, dengan penuh rasa kaget karena laptopku terserang oleh banyak virus yang menggerogoti data – data ku sedikit demi sedikit, hingga beres total dari virus. Semoga nanti aku lebih peka lagi terhadap virus – virus yang menyerang laptopku. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CATUR HADI BOWO PURWADI

STORY OF MY CLASS, 6 AL QUDS

DDS (Donor Darah Sedunia)