MISTERI HARI
#Catatan_FwS
Ibarat kata orang bijak "jangan
pernah jatuh di lubang yang sama". Begitulah kira-kira perumpamaan yang
hari ini aku alami. Bangun lebih awal dari biasanya, berhubung pula hari ini
bisa melaksanakan shaum sunah, Insya Allah hingga adzan maghrib berkumandang.
Aamiin
Hari ini lebih nyantai dan tak
tergesa-gesa, berangkat kerja pun di antar sama bidadari kedua dalam hidupku
hingga di perempatan tempat angkot biasa menunggu penumpang. Senangnya bukan
main, bahagia pastilah hehehehe. Ia menemaniku sembari ingin menerapkan sunah
rasul yang selepas subuh alangkah baiknya beraktivitas ringan, seperti jalan
kaki, olahraga ataupun senam, ke pasar pun bisa di kategorikan sebagai
penerapan sunah rasul selepas subuh. Hehehehe. Maka beruntunglah para ibu-ibu
yang tiap pagi ke pasar dan telah menerapkan sunah rasul. Intinya kalau mau di
lihat dari sisi yang lain, setelah sholat subuh baiknya beraktivitas agar tidak
tidur kembali yang terkesan ada rasa "malas" di sana.
Sampai di stasiun pun rasanya
nyantai tanpa beban, di dalam kereta pun belum penuh dan masih longgar karena
belum banyak penumpang yang menggunakan jasa kereta listrik jabodetabek. Setibanya di
Depok pun sama, belum banyak calon penumpang yang datang ke stasiun, maklum masih
terlalu pagi. Jalan menuju sekolah pun masih lengang, belum banyak kendaraan
yang hilir mudik. Di sekolah pun, terjadi hal yang sama, para penghuni sekolah
pun belum banyak yang berdatangan, biasanya mulai terlihat ramai sekitar 15
menit sebelum jam 7 pagi, jalanan macet parah, bahkan terlihat seperti kawanan
semut bersayap yang keluar dari sarangnya untuk membentuk koloni baru di daerah
yang lain.
Agenda hari ini telah aku rancang
sedemikian sehingga manfaatnya banyak yang bakal aku selesaikan, sejak semalam
tepatnya aku sudah merencanakan bakalan mengerjakan apa dahulu, lalu apa lagi,
kemudian apa lagi dan lagi. Semua sudah tersistematis dalam pikiranku, agar apa
yang aku lakukan bisa tercapai semua. Namun, apa daya ibarat kata, tangan tak
sampai. Rencanaku tidak berjalan mulus seperti yang di inginkan. Tapi ini lebih
baik ketimbang aku tak merencanakan apa-apa. Pernah aku liat dan beberapa pakar
motivasi pun sering memakainya, "Gagal merencanakan, maka sama halnya ia
merencanakan kegagalan", maka rancanglah agendamu se-apik mungkin.
Hari ini, di sekolah lagi-lagi dan
lagi, agenda tambahan yang plus-plus datang menghampiri. Sekitar pukul 8 pagi,
ada pesan whatsapp masuk dari salah satu guru yang inti dari permintaannya
adalah menggantikan guru yang sedang berhalangan, karena mesti mengurusi
kegiatan lain selain mengajar. Hmm padahal profesinya adalah guru bukan sebagai
EO (Event Organizer). Ya begitulah di sekolahku ini, mengajar bisa digantikan
oleh siapa saja karna semuanya adalah guru walaupun bukan disiplin ilmunya.
Terkadang sedikit miris juga memikirkan hal yang aneh tapi sudah dianggap
"wajar" oleh sebagian bahkan oleh pemilik yayasan sekalipun. Namun,
mau dikatakan apalagi, kita ngikut sistem, kita mewarnai apa kita di warnai
hanya itu pilihannya. Akhirnya aku menggantikan beliau untuk mengajar, awalnya
aku menolak karena bukan aku gak mau ngajar, melainkan karena di waktu
bersamaan aku di ikutsertakan untuk rapat kegiatan beserta yayasan, bahasa
kerennya sih presentasi kegiatan. Namun, karena jadwal rapat di undur sehingga
saya bisa menggantikan untuk mengajar, walaupun kebanyakan improvisasi didalam
mengajar, namun bagiku yang penting materi bisa di terima dengan baik oleh para
siswa.
Siang harinya, selepas sholat
dhuzur, aku diberitau agar menggantikan mengajar di kelas 6, "jadi gak
usah rapat nanti aku yang gantiin" kata pak Ardhi selaku korlev. Aku pun
mengiyakan apa yang ia katakan. Sebelum mengajar aku mempersiapkan diri, karena
materinya mengenai penyederhanaan pecahan yang masih ada kaitannya dengan
FPB maka aku berencana menggunakan kalender bekas, kebetulan di kelasku masih
ada kalender tahun 2016. Jadilah, aku membawa kalender tersebut ke kelas
sebagai media pembelajaran. Seperti biasa sebelum memulai inti pengajaran, aku
mulai dengan mengajak para siswa untuk masuk di zona alphanya, agar apa yang
mereka dapatkan dalam ilmu matematika bisa dengan mudah mereka cerna karena
otak limbiknya telah terbuka. Namun, tak begitu lama aku mulai dengan ice
breaking tentang nyanyian, yang dulu pernah aku dapatkan saat kemah guru, aku
terapkan. Tiba-tiba pak Ardhi masuk dan memberitaukan kepadaku untuk segera
menuju ruang rapat dengan yayasan, karena harus aku yang ikutan tidak boleh
diganti oleh pak Ardhi walaupun ia adalah koordinator Level 6. Alhasil akupun
ke ruangan rapat, walaupun aku paham nantinya aku tak bisa membantu banyak, ibarat
setor muka aja, hehehehe.
Perkiraanku benar, aku hanya datang,
duduk, diam dan keluar dari ruangan rapat. Tak ada yang bisa kuperbuat, hanya
setor muka aja gak lebih dari itu. Aku malah sedikit kecewa, mending aku ngajar
pikirku dalam hati, tapi ya mau diapa, semua udah di tentuin, Allah lah yang
punya rencana, Sutradara kehidupan, kita hanya pemainnya saja. Tetap esok hari
adalah misteri yang akan terkuak saat kita menjalaninya. Kemarin adalah masa
lalu, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah misteri.
Komentar
Posting Komentar