TALKSHOW



2 Februari 2015
Seperti biasa-I love Monday-sebab, selalu saja ada hal yang menarik di hari pertama masuk kerja setelah melakukan liburan di hari sebelumnya, selalu ada semangat baru dan selalu ada ide – ide kreatif baru yang selalu muncul, walaupun kebanyakan orang tak memahaminya. Banyak yang tak menyukai hari ini terutama para pelajar kebanyakan, karena di hari ini mesti melakukan upacara bendera, berdiri berjam – jam, lelah tak terasa, tak jarang ada juga yang pingsan karena harus berdiri dalam waktu yang lama dan terburu – buru kesekolah dan efeknya lupa untuk sarapan.
Hari ini, kami-tim JUST FUN-akan balik ke Pandeglang. Mulai pagi aku dan kak Heri sudah mulai sibuk melakukan persiapan, takut ada yang tertinggal, soalnya kami tak tau kapan lagi akan berkunjung ke Dompet Dhuafa Banten ini. Selama seminggu ini banyak yang kami lakukan di kota Serang ini, mulai dari antar surat ke beberapa media, kunjungan ke radio, universitas dan sekolah, serta berkunjung ke kantor Gubernur dan dinas – dinasnya yang terkait dengan program yang akan kami lakukan selama setahun kedepan.
Aku dan kak Heri, sebelum berangkat ke terminal, kami mencoba untuk ngobrol ringan bersama beberapa karyawan DD Banten, banyak hal yang kami bicarakan termasuk mengenai program, dan mereka minta dikirimkan proposal programnya, agar mereka bisa pelajari. Tak lupa juga mas Mokhlas bercerita mengenai kisah Burung Pipit dan sebuah kebakaran, “di suatu jaman, dikisahkan bahwa burung pipit dengan semangat dan tak kenal putus asa, ia terus menerus mengambil air dengan paruhnya yang tak begitu besar untuk memadamkan api yang terus membesar, walaupun banyak binatang yang lain yang meremehakan dan mengejeknya, tapi burung pipit tetap melakukan apa yang bisa” begitulah juga dengan kami” kata mas Mokhlas, “kami dan teman – teman pun tau, kita tak bisa langsung mengubah sebuah kebiasaan yang telah tertanam di masyarakat, tapi kita berusaha, sedikit demi sedikit kita lakukan perubahan, perubahan dari hal yang kecil dan di mulai dari kita pribadi” lanjut mas Mokhlas mengakhiri percakapannya. Aku dan kak Heri pun akhirnya berpamitan kepada semuanya, dan tak lupa kami berfoto dahulu di depan kantor yang bertuliskan DOMPET DHUAFA bersama Uda Iwan dan Teh Dewi. Untuk sekedar melepas kepergian kami berdua.
Ternyata terminal yang kami tuju itu cukup jauh juga, terminal dekat dengan kampus Restgha, Universitas Tirtayasa. Di sana telah menunggu para orang – orang hebat di tim aku, empat akhwat yang selalu ceria dan tetap semangat dalam kondisi apapun. Tak begitu lama kami tiba, akhirnya kami bertemu dengan mereka dan langsung naik kedalam bus yang bertuliskan “MURNI” yang akan membawa kami menuju Pandeglang.
Pukul 11.00 WIB kami telah tiba di Pandeglang dan langsung menuju rumah keluarga mba Ilfa dan beristirahat sejenak sebelum kami beraktivitas di malam harinya yaitu talkshow di radio Paranti 105.6 fm. Senja pun mulai menampakkan jati dirinya dan malam mulai merayapi langit – langit Pandeglang. Aku dan seluruh teman – temanku pun mulai bersiap, untuk menuju ke radio tersebut.
Tepat pukul 19.00 WIB kami tiba di lokasi tanpa telat sedikitpun. Acara on air dimulai lewat dari agenda. Tapi tak mengurangi apa yang akan disampaikan. Acara ini di temani oleh mas Cleo, begitulah sapaannya di Udara untuk para pendengar di Pandeglang. Kami di ajak untuk memperkenalkan diri, membahas mengenai Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa, bahas program, harapan, alasan serta terakhir beberapa temanku termasuk yang perempuan pada meneteskan air mata kerinduan kepada orang tua mereka masing – masing. Terlihat benar, kami semua sangat rindu kepada orang tua kami, tapi kami tak ingin untuk menjadikan beban hal ini. Cukup doa yang selalu mengobati rindu kami kepada orang hebat di belakang kami. Jam sembilan lewat acara talkshow ini berakhir, dan kami mulai ragu, apakah ada kendaraan umum yang akan mengantar kami pulang kembali ke rumah keluarga mba Ilfa, tapi semua itu sudah ada yang atur, Allah SWT memberikan kami jalan, memudahkan kegiatan kami, ada kendaraan umum yang siap mengantarkan kami hingga ke rumah, sungguh Maha Besar Kuasamu, hingga kami semua selalu dalam Lindungan-Mu. Terimakasih ya Allah atas nikmat yang engkau berikan hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku MASIH ADA Karya Bang Syaiha

CATUR HADI BOWO PURWADI

DDS (Donor Darah Sedunia)