LIBURAN PRODUKTIF
24 Januari 2015
Hari ini hanya
berteman dengan tuts – tuts indah yang terpampang rapi pada posisinya di papan
keyboard laptop kesayanganku. Hari yang bakalan menguras tenaga lebih banyak.
Bukan karena kerja keras atau melakukan kegiatan yang mengucurkan keringat
berlebih, bukan mencangkul, berlari ataupun mengayuh sepeda, tapi ini hanya
menulis. Bukan sembarang menulis, ini lebih dari itu semua, bayangan kita hanya
menghayalkan sesuatu yang mudah saja, ada kertas, ada pena atau alat tulis
lainnya, kemudian menulis, ya hanya itu saja. Anda salah, menulisku di sini
bukan sekedar menulis seperti itu, aku dan kelima temanku ini, menulis untuk
mendapatkan sesuatu yang bisa kami jadikan sebagai data awal untuk membantu
kami dalam sosialisasi program kami ke khalayak ramai.
Agenda hari ini yaitu
membuat surat ke beberapa instansi pemerintahan dari tingkat kabupaten hingga
tingkat provinsi, ke bebrapa media lokal baik cetak maupun elektronik hingga
online. Pembuatan proposal kegiatan, pemantapan program – program pemberdayaan
masyarakat berbasis pendidikan dan pembuatan profil diri masing – masing yang
akan menunjang kinerja kami selama setahun di penempatan.
Aku bukanlah tipe
konseptor, tapi lebih kepada tipe eksekutor. Aku kadang bingung dengan
keadaanku, banyak hal yang ingin aku lakukan tapi semua terkadang tak ubahnya
sebuah pelaksanaan tanpa arah, sebab aku tak memiliki konsep pelaksanaan.
Teringat oleh salah satu perkataan orang bijak, mengatakan bahwa “ketika kita
gagal merencanakan, maka sesungguhnya kita merencanakan kegagalan”. Oleh karena
itu, aku banyak mengambil hikmah dari pernyataan itu, termasuk juga pada teman
aku ketika magang dahulu, beliau begitu sering melakukan persiapan walau pun
hanya hal – hal yang kecil, sebab katanya ia tak mau jika pelaksanaan tiba ada
yang tak dimengerti dan membuat pelaksanaan tersebut gatot atau gagal total.
Nah, dari itulah kami sepakat untuk menyelesaikan itu semuanya hari ini.
Walaupun di awal aku ragu akan hal ini bisa berhasil sesuai harapan, karena aku
tau dalam tim ku ini, memiliki tipe yang sama, yaitu tipe eksekutor.
Aku bingung mau
melakukan apa ketika surat yang aku kerjakan telah selesai. Ingin bantu membuat
proposal, tapi aku tak punya kapabilitas untuk membuatnya, aku hanya bisa untuk
mengeditnya, itupun hal – hal yang paling sederhana. Hingga aku sudah melakukan
banyak hal untuk membuatku bisa good mood
dalam mengerjakannya, mulai dari nonton animasi, telpon kiri kanan hingga
bermain game sudah aku lakukan, tapi tetap juga inspirasi untuk mengancam huruf
demi huruf menjadi kata, dan kata demi kata menjadi kalimat serta terakhir,
kalimat demi kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik dan secara utuh dapat
memiliki makna sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya.
Hingga saat malam tiba,
aku hanya bisa berpasrah diri saja, semoga tengah malam nanti bisa terinspirasi
dalam membuat tulisan. Aamiin. Sembari menunggu pergantian hari sebagai tanda
pertambahan usia bagi salah satu anggota tim kami, yaitu saudari Januarita
Sasni yang tepat berusia 24 tahun. Bukan usia yang muda lagi, udah mulai
beranjak ke arah dewasa katanya. Siap untuk membangun kehidupan masa depan
setelah lulus dari masa program Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa angkatan
7.
Komentar
Posting Komentar