WARNET CIBALIUNG



23 Februari 2015
Senin ini kembali aku akan menuju ke pusat kecamatan, bukan untuk main – main saja melainkan mesti mengirim tugas yang belum bisa di unduh oleh pihak manajemen ketika hari jumat kemaren.
Pagi ini, kami berencana mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di sekolah mba Ulfa. Sedikit kikuk yang kurasakan saat mengikuti upacara ini, bagaimana tidak, aku hanya memakai kaos dan memakai rompi saja, tanpa memiliki pakaian yang normal pada umumnya digunakan saat upacara, karena setau aku, upacara adalah hal yang sakral, dan busana yang digunakan pun seharusnya berpakaian yang formal.
Keadaan kikuk bukan hanya aku yang merasakannya, terbukti terjadi pula pada guru – guru yang lain dan juga pada siswa – siswi MI dan MTs yang mengikuti upacara pada hari ini. Dalam upacara hari ini juga, terlihat ketidaksiapan seluruh personil pelaksana upacara, dari perserta yang agak sedikit susah di atur hingga petugas upacara yang tak memahami susunan dari upacara tersebut. Sehingga tak adanya kerjasama yang baik yang terjadi oleh keduannya. Alhasil, upacar tak terlaksana dengan khusyuk seperti upacara yang dahulu aku ikuti saat sekolah.
Setelah upacara selesai, kami berenam diperkenalkan oleh mba Ulfa sebagai tuan rumah kepada seluruh stekholder yang ada disekolah tersebut. Secara bergantian kami berkenalan, diawali oleh kak Heri, kemudian dilanjutkan secara berurutan, Nur, Anti, Sasni dan terakhir aku yang menutup perkenalan tersebut. Upacara selesai dengan tuntasnya menyanyikan lagu mars dan himne madratsah yang siswa kumandangkan sebelum masuk ke dalam kelas. Setelah itu semua barulah aku beranjak menuju kecamatan dengan menggunakan kendaraan milik ketua yayasan Miftahul Huda. Kendaraan yang aku gunakan lumayan sulit untuk di kendalikan, dengan kondisi kendaraan yang jauh dari kata normal kugunakan hingga tiba di Kecamatan. Barulah tiba di warnet cibaliung aku mendapatkan kabar jika motor yang aku gunakan, rem belakangnya sedikit bermasalah, tapi aku telah mengetahuinya saat aku gunakan tadi, jadi info tersebut tidak mengubah keadaan.
Di warnet, aku segera mengirim tugas sesuai dengan tujuan awalku. Di sana aku mendapati anak – anak sekolah yang tak masuk ke sekolahnya dalam artian mereka bolos sekolah, dan sangat aku sayangkan, pihak warnet tak mau menegur para siswa tersebut, bahkan seusia mereka sudah merokok juga, tak sanggup aku melihatnya. Lumayan lama aku di warnet tersebut, selain mengirim tugas, akupun menyempatkan untuk mengirim tulisanku ke beberapa media lokal dan mendownload film untuk melengkapkan koleksi Harry Potterku. Kecepatan jaringan warnet ini sangat baik, cepat dan tak buffering. Aku berada di warnet ini sekitar 4 jam lamanya. Banyak yang aku dapatkan hingga rasanya puas mendera kalbuku. Dan kembali bersemangat saat pulang ke rumah.
Diperjalananku pulang, hampir aku jatuh di penurunan yang penuh dengan kerikil kecil, apalagi kondisi kendaraan yang remnya tak berfungsi maksimal, sehingga membutuhkan tambahn rem manual, yaitu menggunakan kaki ku sebelah kiri hingga rasanya aku merasa kesakitan di buatnya.
Tibanya kau di rumah, aku langsung merebahkan diriku dan beristirahat. Malamnya aku dan teman – temanku menghias kelas yang akan dijadikan lokasi SEMASA, tak lupa aku mengajarkan anak – anak asrama siswa MTs yang berada di lingkungan yayasan, membuat burung kertas dari origami, sekitar 18 orang aku ajari mereka untuk membuatnya, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan diantaranya ada dua orang guru yang ikut serta, aku sedikit ragu dengan kemampuanku tapi kutepis jauh – jauh agar, aku bisa memberikan mereka pengetahuan tambahan.
Hingga malam pun menjemput kami dalam kehangatan yang begitu nyaman menemani istirahatku malam ini dengan banyak mengucapkan rasa syukur kepada sang pemilik alam semesta beserta isinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku MASIH ADA Karya Bang Syaiha

CATUR HADI BOWO PURWADI

DDS (Donor Darah Sedunia)