Pemeran Utama vs Pemeran Pengganti

Kisah menarik terjadi menjelang tutup aktivitas malam hari antar dua insan yang sedang berbahagia. Aku dan istriku sedang berbincang sederhana, terkait apa yang telah kita alami hari ini, dan hal ini lumrah kami lakukan di setiap malamnya, berbincang tentang kejadian selama seharian, karena aktivitas kami berdua yang berbeda, sehingga memiliki pengalaman yang pasti berbeda pula.

Berbagai hal kami bahas, mulai yang remeh temeh hingga pembahasan yang berat dan berbobot. Hingga pembahasan mengenai peran kita sebagai guru di sekolah, aku merasa saat ini belum seutuhnya menjadi bagian dari tempat kerjaku, masih merasa belum lepas dari kerjaan di masa lalu, ibaratnya belum bisa move on, padahal kerjaan sekarang dan yang lalu sama aja, Alhamdulillah masih sama-sama menjadi guru, hanya saja tempatnya yang berbeda. Namun ternyata pemikiranku keliru dan mesti di benahi.

Istriku menganalogikan, bahwa kegiatanku saat ini masih merupakan pemeran pengganti sedangkan yang lalu, aku menjadi pemeran utama. Sebagai peran pengganti, ya wajarlah jika aku belum bisa merasa seutuhnya menjadi bagian dari tempat kerjaku saat ini. Tapi peran ini pun penting bagiku, butuh waktu saja untuk menjadikannya peran utama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemeran adalah orang yang berperan dalam suatu kejadian penting. Nah, semua peran pasti penting tergantung orang tersebut yang mengartikannya seperti apa. Sekarang banyak orang yang tak memahami peranannya dan tanggung jawabnya, sehingga yang ada hanya keluh kesah, iri hati, dan segala hal yang menyimpang.

Seandainya saja, setiap orang mengerti perannya seperti apa, untuk apa dan diperuntukkannya gimana, maka dunia ini akan lebih baik. Semoga saja, saya hanya bisa berharap hari itu ada dan tiba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku MASIH ADA Karya Bang Syaiha

CATUR HADI BOWO PURWADI

DDS (Donor Darah Sedunia)